Usai perang Mahabharata, semua orang datang untuk menemui Bhisma yang agung di malam hari, dan Pandawa menyampaikan kemenangan mereka pada kakeknya itu. Bhisma merasa puas dan lega karena akhirnya kejahatan berhasil dimusnahkan. Disamping itu Drupadi juga datang menemui kakek Bhisma. Dia tersenyum dan sedikit tertawa melihat penderitaan yang dialami Bhisma yang agung. Semua orang terkejut melihat drupadi yang menertawakan orang yang mereka selalu hormati selama ini. Semua orang melihat drupadi dengan mata merah dan bingung mengapa ia merasa bahagia melihat penderitaan Bhisma. Ketika detik2 terakhir bhisma, Bhisma memberikan petuh kebenaran dan cara menajdi raja yang baik bagi Hastinapura pada Yudistira, Drupadi lalu berkata " hari ini seorang bhisma yang agung yang berpegang teguh pada aturan, pengabdian, cita2 negara ini serta sumpah sumpahnya. Harus menderita kekalahan, dan hari ini ia menyampaikan begitu banyak petuah pada tuanku yudistira, hari ini kau bicara banyak, lalu mengapa kau diam ketika aku dipermalukan dan dilucuti didepan umum? Kau tahu itu salahh bukan? Apakah kita pantas menerima wejangan darinya?
Mendengar sindiran Drupadi Bhisma lalu menjawab, " Pancali, saya tahu apa yang terjadi di persidangan itu tidaklah benar, tetapi saya tidak bisa mengatakan apa2, akh terjebak dan terkunci oleh kata2 ku sendiri. Pada saat itu Kurawa menjebakku dengan sumpahku sendiri untuk hanya menjadi pelayan Hastinapura dan mematuhi semua perintah sang raja. Semua orang telah menundukkan lidah saya dan bahkan tidak mengijinkan saya untuk berbicara, jadi saya diam pada saat itu. Saya telah memahami semua hukum yang ada tetapi sumpah ku untuk tidak menikah dan hanya pelayan Hastinapura adalah kesalahan terbesar saya dan itu adalah awal sebenarnya dari penghancuran garis keturunan total saya.
Baiklah teman dan hanya inilah alasan Drupadi menertawakan Bhisma yang berbaring diatas tumpukan panah.
Post a Comment
Post a Comment