Berdasarkan cepat lambatnya untuk menikmati hasil dari karmanya, maka karma phala dapat dibagi menjadi 3 jenis sebagai berikut.
a. Sancita Karmaphala adalah Pahala perbuatan yang terdahulu yang belum habis dinikmati dan masih merupakan benih untuk menentukan. Kehidupan sekarang. Jadi orang lahir ke dunia ini sudah membawa pahala dari karmanya yang lampau.
b. Prarabda Karmaphala adalah karma yang dilakukan pada saat hidup sekarang ini dan hasilnya telah habis pula dinikmati dalam masa penjelmaan hidup ini.
c. Krymana Karmaphala adalah karma yang hasilnya belum sempat dinikmati dalam waktu berbuat dan akan dinikmati kelak dalam penjelmaan yang akan datang.
Dengan adanya tiga jenis karmaphala tersebut, maka seseorang dalam hidupnya itu selalu berbuat baik, walaupun hasilnya tidak dapat dinikmati pada saat berbuat. Tegasnya, cepat atau lambat, dalam kehidupan kini atau kemudian, segala sesuatu hasil perbuatan, pasti akan diterima, karena hal ini sudah merupakan hukum sebab akibat.
Pengaruh Karma dalam Kehidupan
Karma merupakan prana yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Di antara makhluk hidup ciptaan Tuhan seperti manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan, manusia adalah yang tertinggi dan utama karena memiliki kelebihan pikiran (Idep) serta dapat berbuat dan membedakan mana karma yang baik dan mana yang buruk. Dengan pikiran itulah manusia selalu berusaha memilin karma yang benar dalam kehidupan sehari-hari di dalam mencapai kebahagiaan.
Bhagawadgita III.19 menyatakan:
Tasmad asaktah samacara
Karyam karma semacara
Param apnoti purusah
Artinya:
Oleh karena itu laksanakanlah segala kerja sebagai kewajiban yan tanpa terikat (pada akibatnya) sebab kerja yang bebas dari keterikatan bila melakukan pekerjaan itu orang itu akan mencapai (tujuan) yang tertinggi.
Tujuan hidup manusia adalah mencapai adanya kelepasan, yaitu bebas dari keterikatan dunia dan dapat mencapai persatuan (penunggalan) Jiwatma dengan Paramatma. Dengan demikian, di dalam kehidupannya, manusia harus menempuh jalan yang benar, yaitu dengan selalu berkarma yang baik untuk menuju ke arah kesatuan atma dengan brahma. Sedangkan segala sesuatu yang menghalangi jalan kesatuan tersebut adalah tidak benar.
Didalam Weda dinyatakan bahwa suatu karma yang tidak kita kehendaki janganlah kita lakukan kepada orang lain. Kita hendaknya selalu berkarma baik kepada orang lain. Jika kita hendaki agar orang lain berkarma baik pula kepada kita.
Manusia memerlukan kebahagiaan, kesenangan, dan ketentraman. Begitulah juga harus dilakukan kepada orang lain. Menolong orang lain atau berkarma untuk kebahagiaan orang lain berarti menolong diri sendiri. Demikian pula sebaliknya, menyakiti atau menyusahkan orang lain berarti menyakiti dan menyusahkan diri sendiri.
Dengan demikian manusia di dalam hidupnya harus selalu berkarma baik seperti tolong menolong, saling asih mengasihi, saling hormat menghormati dan selalu bersikap lembut terhadap sesamanya, bahkan kepada semua mahluk hidup.
Perilaku/karma yang baik dan benar mutlak dalam kehidupan manusia dan harus ditegakkan. Karma yang baik akan mengantarkan orang kepada kebahagiaan. Oleh karena itulah, seseorang harus mampu berkarma baik untuk mencapai kebahagiaan yang kekal abadi yang disebut Moksa.
Hukum Karma sebagai Hukum Sebab Akibat
Bersatunya atma dengan badan wadag, menyebabkan manusia itu hidup. Dalam melangsungkan kehidupan itu, maka manusia senantiasa melakukan bermacam-macam gerak dan aktifitas. Gerak dan aktifitas yang dilaksanakan itu pada umumnya diperlukan segala kepuasan dan kenikmatan hidup baik lahir maupun bathin.
Adapun segala aktifitas yang dilakukan itu, baik yang disengaja ataupun tidak disengaja, disadari, ataupun di luar kesadaran dalam ajaran agama Hindu disebut Karma. Menurut hukum sebab akibat segala sebab pastilah akan menimbulkan suatu akibat. Demikian halnya, suatu sebab yang berupa perbuatan pasti akan menimbulkan akibat atau hasil perbuatan pula. Hukum rantai sebab akibat perbuatan itu disebut Hukum Karma, adapun hasil perbuatan itu disebut Karma phala.
Slokantara 68 menyebutkan:
Karma phala ngaranika
Phalaning gawe hala hayu
Artinya :
Karma Phala itu nawanya hasil perbuatan baik buruk.
Post a Comment
Post a Comment