A. MOBILITAS SOSIAL
1.Pengertian Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan seseorang atau keiompok anggota masyarakat dari status sosial yang satu ke status sosial yang lain ny dalam suatu struktur sosial pada masyarakat. Mobilitas sosial mempunyai kaitan yang erat engan stratifikasi sosial atau
peiapisan sosial, mengingat mobilitas sosial merupakan gerak pindah dari suatu lapisan ke lapisan yang Iainnya, baik dari bawah ke atas maupun dari atas ke bawah.
Dalam hal ini. masyarakat dengan kelas sosial yang bersifat terbuka merupakan masyarakat yang memiliki tingkat mobilitas sosial yang tinggi, sedangkan masyarakat yang berkeias sosial tertutup memiliki tingkat mobilitas sosial yang rendah. Hal ini mengingat pada masyarakat dengan
kelas sosial tertutup sangat sedikit sekali, bahkan tidak memungkinkan terjadinya perpindahan anggota dari satu lapisan ke lapisan yang iain.
Namun demikian, tidak menutup kemungkinan mobilitas sosial terjadi dalam konteks diferensiasi sosial. yaitu perpindahan penduduk secara horizontal yang tidak menunjukkan tingkatantingkatan. Daiam diferensiasi sosial 'akan ten'adi pula mobilitas anggota kelompok, meskipun
tidak seperti yang terjadi daiam stratifikasi sosial. Misain perpindahan penduduk dari desa ke kota atau yang dikenal dengan istilah urbanisasi
2. Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial
Dalam kehidupan sosial budaya di masyarakat, kita mengenai tiga bentuk mobilitas sosial, yaitt mobilitas fisik, mobilitas horizontal dan mobilitas vertikal A. Mobilitas Fisik (PhyslcaI Moblilty)
Mobilitas fisik memberi kemungkinan dan kesempatan kepada seseorang untuk memindahkan tempat kediaman dalam hubungannya dengan alat-alat transportasi dan lalu lintas modern. Artinya dengan adanya alat-alat transportasi dan lalu lintas modern, akan memberikan kemudahan anggota masyarakat untuk melakukan perpindahan dari satu daerah ke daerah lain. Akibatnya, akan terIadi proses-proses asimilasi dan akulturasi yang selanjutnya akan membawa pengaruh tertentu, misalnya kita sering tidak mengenali latar belakang sosial dari seorang pendatang baru. Contohnya. dengan adanya alat transportasi dan Ialu lintas mutakhir,
seperti pesawat terbang, kereta api cepat atau yang lainnya, merangsang pemikiran seseorang
untuk melakukan perpindahan secara fisik dari satu tempat ke tempat lainnya.
B. Mobilitas Horizontal (Horizontally Moblllty)
Menurut Soerjono Soekanto, mobilitas horizontal dapat diartikan sebagai perpindahan individu atau objek-objek sosial iainnya dari suatu kelompok ke kelompok lainnya yang sederajat. Atau dapat dikatakan pula sebagai perpindahan status sosial yang dialami seseorang
atau sekelompok warga secara mendatar dalam lapisan sosial yang sama. Mobilitas sosial horizontal ini memberi kemungkinan perubahan dalam pekerjaan dan
atau kedudukan yang tidak berslfat sebagai suatu pergeseran dalam hierarki sosial. Ciri utama mobilitas sosial horizontal adalah lapisan sosial yang ditempati tidak mengalami perubahan
perubahan.
Dalam masyarakat, kita mengenal dua bentuk mobilitas horizontal, yaitu mobilitas horizontal intragenerasidan mobilitas horizontal antarganerasi.
a) Mobilitas horizontal intragenerasi adalah mobilitas horizontal yang terjadi dalam diri seseorang, Misalnya seorang dosen sebuah perguruan tinggi swasta yang ingin memperbaikl nasibnya. ia mencoba menglkutl serangkalan tes untuk diterlma sebagai
dosen di perguruan tinggi negeri.Setelah melewati beberapatahapantes, akhimya Ia, diterlma dan menjadi dosen di perguruan tinggi negeri. ‘
b) Mobilitas horizontal antargenerasi adalah mobilita horizontal yang terjadi dalam dua generasi atau lebih.Misalnya, Sukardono ialah seorang anggota TNI dengan pangkat mayor, yang dapat digolongkan ke dalam lapisan menengah. Sedangkan Munaf, anaknya,tidak mau mengikuti jeI'ak ayahnya sebagai seorang anggota TNI, dan Iebih memiiih menjadi, ‘ seorang dosen di perguruan tinggi negeri yang berada pada lapisan menengah puia. Parubahan dari pekerjaan sang ayah sebagai anggota TNI dengan pangkat mayor ke anaknya sebagai seorang dosen perguruan tinggi negeri merupakan bentuk mobilitas horizontal antar generasi yang dapat kita temui di masyarakat.
c. Mobilitas Vertlkal (Vertically Mobility) Mobilitas vertikal adalah sebuah peralihan individu atau objek-objek sosial dari suatu kedudukan
sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat. Mobilitas vertikal ini memberi suat komungkinan terjadinya pergeseran status. balk ke atas maupun ke bawah. t
Macam-Macam Mobilitas Vertikal :
Berdasarkan penjelasan tersebut, sesuai dengan arahnya kita dapat membedakan mobilitas vertikal atas mobilitas vertikal naik dan mobilitas vertial turun
3. Faktor-Faktor Pendorong dan Ponghambat Mobilitas Soslal Secara umum situasi yang dapat mendorong terjadinya mobilitas sosial antara lain:
a. Struktur Sosial
struktur sosial yang ada mendorong seseorang untuk melakukan mobilitas sosial. Dalam hal ini berarti perpindahan status sosial dapat terjadi apabila status sosial tinggi yang dituju memang benar ada menyediakan ruang untuk diisi dan mudah memperolehnya . Misalnya, sekelompok buruh tidak dapat menjadi karyawan pabrik, karena pabrik yang dituJu tidak membuka lowongan pekerjaan atau seseorang pengaman tidak sanggup mengangkat status sosialnya menjadi sarjana, karena tidak memiliki ijazah SMA.
b. Individu. Tidak semua orang mampu meningkatkan status sosialnya, walaupun suatu status sosial tinggi telah tersedia Orang dari status sosial rendah tidak dapat secara otomatis menempati status sosial tinggi tersebut. Misalnya seseorang mengadu naslb ke Jakarta untuk berjuang memperoleh pekerjaan. Di Jakarta tersedia berbagai macam kesempatan kerja. Akankah orang tersebut dapat menempati peluang kerja yang tersedia? Belum tentul Hal tersebut sangat bergantung pada kecakapan, keterampilan, dan kemampuan orang tersebut. Penentu inilah yang dinamakan faktor individu. Dilihat dari pengaruhnya, faktor individu Ini ternyata lebih menentukan dibandingkan faktor stmktur. Semakin tinggi kemampuan individu semakin besar kesempatannya untuk meningkatkan status sosialnya. Seialn ltu. dalam proses mobilitas sosial terdapat faktor yang mempengaruhi serta: menghambat terjadinya mobilitas sosial dalam masyarakat. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain:
a. Faktor-faktor yang menghambat mobllltas sosial, yaltu: 1) Kebudayaan
Kebudayaan dalam suatu masyarakat mampu menjadl penghambat terjadlnya r1 mobilitas sosial. Kebudayaan yang dlmaksud adalah kebudayaan yang bersifat tradisionai. Lain halnya dengan masyarakat modern. Dalam masyarakat modern justru memberikan peluang terjadinya mobilitas sosial sebagai akibat kemajuan teknologl komunikasi dan transportasi.
2) Llngkungan asal. Katerbukaan lingkungan asal akan mempercepat terjadinya mobilitas sosial. Namun sebaliknya, apabila di lingkungan asal bersifat tertutup maka akan memperlambat mobilitas sosial.
3) Tradisi. Dalam suatu masyarakat tentunya memiliki tradisi masingmasing. Di mana tradisi inl dlgunakan sebagal patokan patokan atau pedoman dalam bertlngkah Iaku. Jlka dalam tradisi masyarakat mash menganut paham-paham kolot besar kemungkinan mobilitas tidak terjadi.
4. Ekonomi
Dalam hal ini keadaan ekonomi yang serba kekurangan akan sulit untuk mengikuti
dan menyesuaikan dengan kedudukan yang dimasukinya.
b. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi mobilitas sosial, yaitu: '
1) Status sosial. Status sosial tidak terlepas dari pembawaan yang dimilikl oleh orang tuanya. Oleh karena itu, apabila seorang anak tidak merasa puas dengan kedudukan orang tuanya. ia dapat berusaha untuk meraih kedudukan yang iebih tinggi daIipada orang tuanya
~\P~2. Keadaan ekonomi
Mobilitas sosial geografis sering terjadl apabila sumber daya alam di daerah padat penduduk sudah tidak mampu mencukupi kebutuhan untuk hidup. Sehingga penduduk
cenderung mencari lahan subur di daerah lain melalui migrasi/perpindahan antar wilayah.
3. Situasi Politik
Apabila situasl polltik suatu wilayah negara tldak menjamln terhadap keamanan penduduk, mobilitas sosial akan terjadi, mereka akan berpindah mancari daerah yang aman.
3. Motif motif Keagamaan
Adanya kelompok-kelompok yang menekan terhadap umat beragama lainnya
mengakibatkan keiompok-kelompok yang merasa tertekan tersebut memllih untuk mengadakan mobilitas sosial.
4. Masalah Kependudukan
Semakin sempitnya lahan permukiman mendorong orang untuk mencari tempat-tempat atau-wilayah yang masih memungkinkan untuk bermukim.
6.Keinginan Melihat Daerah Lain
Muncul gagasan untuk melihat daerah lain menlmbulkan ide terjadinya mobilitas secara geografis. Selain itu juga memungkinkan terjadinya perpindahan masyarakat dari suatu Iaporan sosial ke Iaporan sosial yang Iain dengan cara alih potensi dengan membandingkan besarnya pendapatan atau gaji yang Iebih besar.
4. Saluran-saluran Mobilitas Sosial .
- Angkatan bersenjata, karena jasanya prajurit akan mendapat kesempatan naik pangkat sehingga memiliki kekuasan, wewenang yang Iebih besar.
- Lembaga keagamaan, agama mengajarkan bahwa di mata Tuhan hanya keimanan yang ’ membedakan manusia. Maka semakin tinggi tingkat pengetahuan agama seseorang akan semakin tinggi pula statusnya.
- Lembaga kependidikan. merupakan saluran konkret mobilitas sosial karena dari tamatan
tamatan' jenjang pendidikan akan menempatkan pada jabatan tertentu sesuai dengan ijasah: yang dimiiiki.
- Organisasi politik, ekonomidan keahlian. orang-orang yang mampunyai keahiian dalam bidang tertentu akan mendapatkan kedudukan tersendiri di dalam bermasyarakat dan‘ menduduki lapisan tertinggi.
- Perkawinan. melalui perkawinan akan terjadi mobilitas sosial vertikal naik ataupun turun.
5. Dampak Mobilitas Sosial A.Dampak Positif
1) Mendorong seseorang untuk Iebih maju_ terbukanya kesempatan untuk pindah dari strata satu ke strata yang Iain menlmbulkan motivasi yang tinggi pada airi seseorang untuk maju dalam berprestasl agar memperoleh status yang Iebih tinggi.
2. Mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang Iebih baik dengan mobilitas, masyarakat selalu dinamis bergerak menuju pencapaian tujuan yang diinginkan.
3.Meningkatkan integrasi sosial terjadinya mobilitas sosial dalam suatu masyarakat dapat meningkatkan integrasi sosial. .
B. Dampak Negatif
1) Timbulnya konflik
Konflik yang ditimbulkan oleh mobilitas sosial dapat dibedakan menjadi 3 bagian,yaitu sebagai berikut;
1. Konflik antarkelas, apabila terjadi perbedaan kepentingan antarkelas sosial. maka biaa memicu terjadinya konflik antarkeias. dengan adanya keadaan sepertl itu keseimbangan dalam
~masyarakat menjadi terganggu. oontohnya konflik antara majikan dan buruh dalam suatu perusahaan.
l. Konflik antar kelompok-kelompok sosial Konflik Ini dapat berupa:
a) Konflik antara kelompok sosial yang masih tradislonal dengan keIompok sosial yang modern
b) Proses suatu kelompok sosial tertentu terhadap kelompok sosial lain yang memiiiki wewenang.
III. Konflik antargenerasi.
2) Berkurangnya Solidaritas Kelompok 3) Dampak lain mobilitas sosial dari faktor psikologis antara Ialn sebagal berikut. , l. Manimbulkan ketakutan II. Adanya gangguan psikologis bila seseorang turun dari jabatannya ( post power syndrum)
III. mengalami frustasi
III. mengalami frustasi
Post a Comment
Post a Comment