Perselisihan antara Garuda dengan Para Ular yang memicu pertarungan Dahsyat antara Dewa Siwa yang membela Sang Ular dan Dewa Wisnu yang membela sang garuda. Kisah ini masih berhubungan dengan permusuhan Garuda dan para Ular. Disamping itu, Dikatakan Setelah kematian Sati membuat Dewa Siwa keluar dari tugas alam semesta, dan bersumpah bahwa Sebelum satinya kembali dia akan terus bertapa dan menutup matanya. Hal ini mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan di alam semesta. Pada saat itu, dewi sati telah lahir kembali menjadi dewi parwati. Seperti yang kita ketahui permusuhan antara garuda dan ular telah terjadi selama berabad abad. Dan untuk menghentikan permusuhan ini, diputuskan bahwa seshnag akan tinggal divaikunta dan semua ular lainnya berada di naga loka, dimana garuda tidak diijinkan untuk memasuki wilayah mereka.
MENGAPA DEWI AADI PARASHAKTI MENCIPTAKAN PERTARUNGAN ANTARA DEWA SIWA DAN DEWA WISNU?
DEWA SIWA VS DEWA WISNU, MENGAPA TERJADI PERTEMPURAN DAHSYAT ANTARA DEWA SIWA DAN DEWA WISNU?
Untuk membangkitkan kembali mahadewa, dewi aadi shakti memanggil garuda dan memberi
kebebasan padanya untuk sementara waktu dan dewi aadi shakti meminta garuda
untuk pergi ke nagaloka dan membalas dendam atas semua dosa yang telah
dilakukan oleh para ular. Setelah dberikan perintah, garuda langsung pergi dan menjalankan
tugasnya. Narayan yang berada ditempat yang sama mengatakan bagaimana serangan
garuda di nagaloka bisa membangkitkan kembali mahadewa? Sebaliknya mahadewa akan
menjadi sangat marah. Dewi aadi shakti lalu melihat kearah parwati yang sedang
jatuh pingsan setelah melakukan pertapaannya. Dewi Shakti mengatakan bahwa
parwatilah yang akan melakukan semuanya dan ketika mahadewa menjadi marah maka
narayan harus berperang melawan dewa siwa. Hanya inilah satu satunya cara untuk
membawa mahadewa keluar dari bentuk amukannya, dia telah mengubur emosinya
didalam hatinya setelah kematian sati untuk itu hanya cara ini yang bisa
menjadi solusi. Dewi shakti juga mengatakan bahwa serangan garuda akan memulai
rencananya.
Disisi lain garuda sudah
mencapai nagaloka dan menyerang para ular dan membunuhnya. Para ular menjadi
resah mengapa garuda melanggar aturan yang telah ditetapkan. Para ular
memberitahu Naga basuki bahwa garuda telah menyerang nagaloka. Garuda dengan
ganasnya hampir membunuh semua ular, naga basuki mulai memikirkan cara untuk
menyelamatkan diri. Disisi lain Dewi
Parwati sudah bangkit dan langsung melihat narayan dihadapannya. Dewi Parwati
lalu memohon bimbingan pada narayan apa
yang harus dia lakukan untuk menenagkan mahadewa. Narayan lalu
mengatakan bahwa parwati akan menemukan solusinya di kashi karna kashi adalah
satu satunya tempat yang paling dicintai mahadewa. Dewi parwati lalu mengatakan
bahwa dia siap untuk pergi kekashi. Setelah sampai dikashi dewi parwati tidak
juga menemukan solusinya. Setelah beberapa waktu dewi parwati lalu mendengar
suara yang meminta tolong, suara itu ternyaa berasal dari sungai kashi. Dewi Parwati lalu melihat begitu banyak ular
disungai itu sampai ia berlari ketakutan. Ular itu lalu memanggil dewi parwati
dan mengatakan bahwa mereka tidak akan menyakitinya. Naga Basuki dan rekannya
lalu meminta bantuan dewi parwati, mereka menceritakan bagaimana garuda
menyerang para ular dan pertama kalinya mereka melewati gerbang rahasia untuk
melarikan diri. Dewi Parwati lalu mengatakan bahwa dia akan membawa semua ular
ke kailash dan meminta perlondungan mahadewa. Mereka pun segera menuju kailash
untuk menemui mahadewa. Para Ular memohon perlindungan pada mahadewa. Para ular
menceritakan semuanya tentang garuda pada mahadewa.
Dewa Siwa lalu berkata
bahwa garuda telah melanggar aturan, permusuhan ini telah terjadi selama
berabad abad, saatnya basuki menemukan solusinya sendiri untuk masalah ini. Melihat penolakan
mahadewa, naga basuki bersikeras agar mahadewa membantu mereka. Sampai akhinya
garuda datang kekailash . Melihat kedatangan garuda membuat dewa siwa menjadi
marah dan bergegas untuk menghukumnya tetapi parwati menghentikannya dan mengatakan
bahwa garuda adalah tunggangan narayan dan dewa siwa tidak bisa melawannya.
Dewa siwa lalu meminta penjelasan garuda mengapa dia melakukan serangan itu.
Dan garuda mengatakan bahwa ia hanya membalaskan dendam atas perbuatan mereka
dimasa lalu padanya, sebenarnya mereka menderita karena perbuatan mereka di
masa lalu. Dewa siwa lalu mengatakan bahwa basuki dan ular lainnya telah berada
dilindungannya, jika garuda meminta maaf pada ular maka mahadev akan
memaafkannya.
Garuda lalu menyangkal bahwa dia tidak melakukan kesalahan apapun
dan untuk apa dia meminta maaf, narayan sendiri telah mengetahui serangannya
pada bangsa ular. Mendengarkan hal ini mahadewa menjadi sangat marah. Dan
mengatakan bahwa narayan tidak akan pernah membiarkan penyembahnya diserang. Perdebatan
terus terjadi antara Mahadewa dan garuda sampai akhirnya mahadewa menghentakkan
trisulanya hingga membuat garuda terjatuh. Meengetahui hal ini narayan langsung
muncul disana. Narayan menjadi marah karena mahadewa telah menyakiti
tunggangannya dan untuk itu narayan menantang dewa wisnu untuk bertarung
melawannya.
Mengingat perintah Dewi Shakti, Narayan terus berdebat denga dewa
siwa untuk memicu kemarahannya, hingga akhirnya dewa siwa memutuskan untuk
melindungi para ular. Sedangkan narayan sendiri memutuskan untuk melindungi
garuda. Dengan sepakat dewa siwa dan dewa wisnu memutuskan untuk berperang.
Pertempuran dahsyat pun terjadi diantara mereka, Dewa siwa dan dewa wisnu
mengeluarkan segala macam energi mereka. Diangkasa ketika kedua energi ini bersentuha
mengakibatkan bencana yang luar biasa. Ledakan api mulai tersebar di bumi. Keduanya
saling berpegang teguh pada keyakinannya masing masing. Untuk mengghentikan
pertempuran ini dewi parwati meminta batuan pada dewa brahma. Dewa brahma lalu
mengatakan bahwa mahadev dan naryan yang memulai semua ini dan hanya mereka
yang bisa memutuskan untuk mengakhirinya dan dewa brahma tidak bisa
menghentikan pertempuran itu. Pertempuran masih terjadi di bumi, kedua energi
besar ini saling menghancurkan satu sama lain. Untuk melindungi para
penyembahnya dewa siwa dan dewa wisnu tidak mau mengalah satu sama lain.
Pertarungan dahsyat terus berlangsung, efeknya sangat mempengaruhi tatanan
surya dan manusia di bumi. Tanah mulai bergetar
dan badai terjadi dimana mana. Sampai akhirnya di puncak peperangan dewa wisnu
mencekik leher mahadewa dnegan sangat kuat hingga meninggalkan bercak, dengan
murkanya mahadewa mendorong dewa wisnu lalu menggunakan trisulanya untuk
menyerang dewa wisnu.
Sampai akhirnya Trisula mahadewa berhasil menusuk dada
dewa wisnu. Melihat peristiwa ini para dewa mulai mendekati mereka. Melihat
penderitaan yang dialami dewa wisnu, mahadewa merasa telah melakukan kesalahan
padanya. Dengan marahnya dewi parwati memberitahu dewa siwa bahwa narayan
seperti kakak laki lakinya dan dia tidak menerima penderitaan yang telahi
dialaminya saat itu. Dewi parwati juga mengatakan bahwa trisula mahadewa selalu
mengakhiri halhal negatif didumia. Tetapi dengan meluncurkannya pada narayan
yang merupaka lambang kepositifan dunia dewa siwa telah melakukan kesalahan
yang besar. Dalam hatinya dewa wisnu memberi tahu dewa siwa bahwa satinya telah
kembali dalam wujud dewi parwati dan serangannya pada narayan adalah bagian
dari rencana dewi shakti untuk membangkitkan kembali mahadewa terhadap tuga
tugasnya. Mengetahui smeua ini, mahadewa lalu mencabut trisulanya dari dada
dewa wisnu dan mengobati lukanya. Sedangkan luka yang ada dileher dewa wisnu
akibat narayan maka mahadewa juga akan dikenal sebagai sitikanta dan bekas luka
didada dewa wisnu akibat trisula dikenal sebagai srivatsa.
Peristiwa ini
bertujuan untuk menghentikan aspek kemarahan dewa siwa yang muncul setelah
kematian dewi sati. Untuk melindungi ular kedepannya dari serangan garuda
mahadewa lalu menjamin keselamatan para ular bahwa ular akan selalu berada
dilindungannya dengan meletakkan naga basuki dileher dewa siwa. Baiklah teman
dalam postingan kali ini kita mengetahui apa tujuan seekor ular yang melilit
dileher dewa siwa. UNTUK MENGETAHUI KISAH MENARIK LAINNYA CEK DI CHANNEL HINDU STORY INDONESIA.
DAN TONTON VIDIO LENGKAPNYA DISINI :
Post a Comment
Post a Comment