Rsi brigu dengan keras menginjak dada dewa Wisnu dengan kakinya, saat dewa Wisnu sedang terbaring di ikal adisesha. Mengapa RSI brigu melakukan hal ini, apa misteri dibalik kisah ini?
Suatu ketika di tepi sungai Saraswati yang suci, sekelompok brahmana sedang berkumpul. Telah terjadi perdebatan diantara mereka mengenai siapa yang paling tinggi diantara ketika dewa trimurti yaitu dewa Brahma, dewa wisnu, dan dewa Siwa. Perdebatan diantara para brahmana terus berlangsung sangat lama dan mereka tidak menemukan jawabannya. Oleh karena itu RSI brighu kemudian pergi dan mencari tahu siapa yang terbaik diantara ketiga dewa trimurti. RSI brigu memutuskan untuk menguji ketiga dewa utama itu. RSI brigu adalah putra dari dewa Brahma, pertama Tama RSI brigu pergi pergi terlebih dahulu ke ayahnya dewa Brahma, dia memutuskan untuk menguji dewa Brahma dengan pikiran. Ketika RSI brigu mencapai dewa Brahma, RSI brigu pertama Tama memberikan salamnya, dewa Brahma yang sedang fokus memperbaiki sebuah kitab, ia sama sekali tidak menyadari bahwa RSI brigu berada didepannya, RSI brigu berulang kali memanggil dewa Brahma, namun dewa Brahma tidak bergeming, RSI brigu berulang kali memperingati dewa Brahma, bahkan akan mengutuknya, walaupun demikian dewa Brahma sama sekali tidak menghiraukan kedatangan RSI brigu, RSI brigu menjadi sangat marah, ia mengancam akan mengutuk dewa Brahma dan menghancurkan brahmaloka, seperti angin lalu, dewa Brahma sama sekali tidak bergeming dengan perkataan RSI brigu, hal ini membuat RSI brigu menjadi sangat kesal lalu pergi dari brahmaloka.
CEK KISAH PARA DEWA, MAHABHARATA, RAMAYANA DLL DI CHANNEL HINDU STORY INDONESIA
Ia lalu melanjutkan perjalanannya untuk menguji dewa Siwa. Ketika RSI brigu sampai di Kailash, ia disambut dengan sangat baik oleh Nandi dan rekan rekannya, RSI brigu lalu memberitahukan tujuan kedatangannya adalah untuk menemui dewa Siwa, Nandi pun mengantar RSI brigu kekediaman dewa Siwa. Dewa Siwa yang tengah asik bermain alat musik tidak menyadari kedatangan RSI brigu, RSI brigu berulang kali memanggil dewa Siwa, namun karena suara alat musik dewa Siwa yang menggemparkan membuat semua orang tidak mendengarkan perkataan RSI brigu. RSI brigu lalu mengatakan bahwa ia telah datang ke brahmaloka dan sama sekali tidak dihiraukan dan sekarang di Kailash juga terjadi hal yang sama, dewa Siwa sibuk bermain alat musiknya dan tidak menghiraukan kedatangan RSI brigu. Dengan sangat marah RSI brigu pun kemudian meninggalkan Kailash.
Rsi brigu lalu mengatakan semua hal yang buruk mengenai dewa siwa, RSI brigu lalu menghina dewa siwa dan mengatakan bahwa dewa Siwa mengenakan pakaian yang kotor, dan tinggal ditempat kremasi. Mendengarkan hal ini dewa siwa menjadi sangat marah dan menghentikan alat musiknya, ia lalu mengangkat trisulanya pada RSI brighu namun Dewi Parwati menghentikan dewa siwa karena RSI brigu adalah putra dari dewa Brahma.
Sekarang adalah giliran dewa Wisnu, sang penguasa vaikunta. Dalam perjalanan menuju vaikunta, RSI brigu selalu dihalangi oleh RSI Narada, RSI Narada terus menerus bertanya pada RSI brigu kemana dia akan pergi, RSI brigu mengatakan bahwa dia tidak ada urusan dnegannya jadi jangan mneghalangi jalannya. Karena teurs dihalangi oleh RSI Narada, RSI brigu lalu bersedia untuk mengutuk Narada, namun Narada segera pergi darisana. RSI brigu pun lalu melanjutkan pergi ke vaikunta. Sesampainya di vaikunta, RSI brigu melihat dewa Wisnu yang sedang tertidur diatas ular seshnag, RSI brigu lalu mengatakan pada dewa Wisnu bahwa diluar sana telah terjadi perdebatan yang sangat besar dan dia sebagai pemelihara alam semesta tidak berbuat apa apa dan hanya terdiam dan tertidur disana. RSI brigu terus menerus berkata kasar pada dewa Wisnu, ia terus mengejeknya dan berkata tidak tidak mengenai dewa Wisnu. Namun dewa Wisnu, masih tidak merespon dan masih menutup matanya. Dengan sangat marah RSI brigu terus-menerus memanggil dewa Wisnu agar segera bangun dari tempatnya. Sampai akhirnya RSI brigu mulai berlari menuju dewa Wisnu dan segera melompat dan menginjak dada dewa Wisnu dengan sangat keras, hal ini membuat para dewa dan Dewi sangat terkejut melihat kelakuan RSI brigu. Hal ini juga membuat seshnag sangat murka dan ingin menyerang RSI brigu, namun dewa wisnu terbangun dan menghentikan seshnnag. Atas kelakuan RSI brigu bukannya marah, Dewa Wisnu malah meminta maaf pada RSI brigu bahwa dia tidak menyadari kedatangannya. Dewa Wisnu kemudian mengambil kaki RSI brigu dan mengatakan apakah kakinya terluka setelah menginjak dada dewa Wisnu yang sangat keras? Melihat pelayanan dewa Wisnu, RSI brigu lalu meminta maaf kepada dewa trimurti atas segala perbuatannya, ia lalu menceritakan bahwa ini hanyalah upayanya untuk mengatahui siapa yang lebih baik diantara ketiga dewa utama. Tetapi Dewi Laksmi tidak tahan dengan penghinaan terhadap suaminya dan Dewi Laksmi lalu mengutuk semua brahmana menjadi miskin.
Kejadian ini memberikan kesimpulan kepada para brahmana bahwa betapa dewa Wisnu sangat menghormati para brahmana, dan dalam bagawata purana dikatakan bahwa tidak ada yang saya takuti dalam ciptaan ini kecuali lidah para brahmana.
Post a Comment
Post a Comment